Sesuai dengan judul tulisan diatas,
adalah merupakan salah satu pertanyaan yang sering kali dilontarkan
oleh para pecinta/pemelihara kelinci. Dan pertanyaan kemudian yang
menyusul adalah, setelah kelinci hamil bagaimana cara merawatnya?,
termasuk merawat anak-anaknya.
Sebetulnya cara penanganan kelinci yang
sedang hamil tidak jauh berbeda dengan menangani kelinci secara normal.
Dari banyak kasus memang hanya beberapa saja kelinci yang memiliki
prilaku yang berbeda pada saat kehamilannya. Secara umum tanda-tanda
kelinci yang sedang hamil adalah si kelinci betina akan menolak untuk
didekati oleh kelinci pejantan setelah masa kawinnya, kemudian dengan
berjalannya waktu, si Calon induk akan mulai terlihat mengumpulkan
jerami-jerami/sobekan kertas koran serta disertai dengan perontokan bulu
untuk membuat sarangnya kira-kira seminggu sebelum masa kelahirannya.
Kelinci yang sedang hamil juga memiliki nafsu makan/minum yang
bertambah, maklum makanan yang tadinya hanya untuk si Calon induk kini
harus berbagi dengan calon bayi yang dikandungnya. Kadang-kadang prilaku
agresive juga ditunjukan dan biasanya ini dialami oleh kelinci yang
baru pertama kali mengalami proses kehamilannya.
Tanda-tanda kehamilan yang disebutkan
tersebut adalah tanda-tanda berlaku umum dan tentu saja tingkat
ke-akurasiannya tidak dapat dijadikan sebagai acuan baku. Karena bisa
saja Kelinci-kelinci tersebut memiliki tanda-tanda itu, tapi toh
ternyata tidak hamil.
Sebetulnya ada salah satu metode lagi
yang sangat representative untuk memastikan kelinci tersebut itu hamil
atau tidak. Saya yakin para pembaca pasti langsung menuju ke satu kata
yang sama, yakni “Teknik Perabaan / Palpasi”.
Banyak para pemilik kelinci menilai bahwa
teknik Palpasi ini adalah sulit untuk dipelajari, padahal jika ada
kemauan tekni Palpasi ini sangat mudah untuk dipelajari dan dipraketkan.
Teknik palpasi ini dapat dilakukan pada kelinci yang sudah dikawinkan
sekitar 10 hari sebelumnya. Tentunya kelinci yang sudah mengalami
kehamilan kedua, ketiga dst, adalah sangat mudah dalam mem-praktekan
teknik palpasi ini dibandingkan dengan kelinci yang baru pertama kali
kehamilannya.
Jadi gimana donk, cara-cara melakukan praktek palpasi? wah dah gak sabar rupanya ya…. Oke kita langsung ke pokok materinya.
Setelah kelinci dikawinkan selama 10 hari
dan jika perkawinan tersebut sukses, maka akan terbentuk janin. Ukuran
janin setiap jenis kelinci adalah seragam dan hampir seluruhnya
menyerupai ukuran buah blueberry/buah arbei. Dari ukuran, tidak ada
perbedaan antara fetus/janin dengan kotorannya. Meskipun secara
ukurannya adalah sama, tapi ada perbedaan dari bentuknya.
Kotoran kelinci menyerupai padatan
seperti batu karang dan tidak akan berubah bentuknya sewaktu dilakukan
palpasi, berbeda dengan janin yang konturnya seperti menyerupai gel yang
lembut dan dapat berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi.
Dan dibawah ini adalah janin yang berusia 14-17 hari, ukurannya sebesar buah anggur.
Langkah-langkah melakukan teknik perabaan / Palpasi :
1. Tempatkan kelinci pada bidang datar dengan ketinggian yang nyaman untuk anda, bisa digunakan meja makan atau meja yang lain. Kemudian letakan telapak tangan pada permukaan meja. Satu tangan memegang dibagian kepala kelinci sambil menekannya secara lembut agar sikelinci terlihat membungkuk. Kemudian dorong telapak tangan anda kebagian bawah perut kelinci dengan posisi telapak menghadap kebawah.
2. Setelah telapak tangan anda berada dibawah perut sikelinci, kemudianbalik telapak tangan menghadap keatas hanya dengan mengangkat pergelangan tangan, posisi jari dan ibu jari tetap berada disisi sebelumnya.
Beberapa orang mungkin bingung untuk membedakan
antara kotoran dengan embrio, tapi hal ini bisa dihindari bahwa kotoran
memiliki tekstur yang keras, akan terasa pada bagian perut yang
mendekati tulang belakang sedangkan emrio adalah bertekstur gel (kenyal)
dan biasanya bisa ditemukan pada bagian tengah perut. Melakukan teknik
palpasi pada masa kehamilan yang telah melewati 2 minggu adalah lebih
mudah menemukan embrio dibandingkan yang 10 hari karena pada janin yang
berusia 2 minggu biasanya embrio sudah mulai turun kebawah.
Jika pada usia 2 minggu ini belum juga ditemukan adanya kehamilan, maka si Kelinci bisa dikawinkan kembali.
Mudah-mudahan bisa membantu.
Source: dari berbagai sumber di internet.
Kelinci Kawin
Kelinci Kawin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar